Bismillah
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam
karya sobat. Kali ini saya ingin berbagi
mengenai ikat celup/tie dye. Ikat celup merupakan teknik pembuatan motif pada
permukaan kain dengan cara merintang bahan pewarna dengan tali plastik, benang,
maupun karet gelang. Teknik ini sudah banyak digunakan untuk membuat motif pada
tekstil. di Jepang teknik ini disebut Shibori namun ikat celup di Jepang
memiliki ciri khusus yakni pola yang terkonsep (didesain & hasil akan
berbentuk obyek mis, lukisan buket/gunung,pohon dan manusia) dan hasil ikat
celupnya sangat kecil (kurang dari 1 cm), sedangkan ikat celup diindonesia
cenderung membuat ikat celup tanpa adanya konsep yang matang. Keunikan dari
teknik ini adalah setiap pengikatan yang dikerjakan akan menampakan hasil jadi
yang berbeda walaupun memiliki pola (mis,pola lingkaran/kotak) yang sama , yakni munculnya motif motif yang tidak terduga yang justru menjadi nilai estetis.
Kali
ini saya ingin berbagi praktek saya membuat tie dye/ ikat celup. Praktek ini
membutuhkan alat dan bahan-bahan berikut:
1. 1. Bahan
Bahan dapat
berupa kain yang dipastikan harus dapat menyerap bahan warna. Kain yang dapat
digunakan adalah kain sutra, katun prima, katun primisima, blaco, paris dll. Kali
ini saya mengguanakan bahan katun Primissima putih polos.
2. 2. Zat
Pewarna & pengunci warna
Zat pewarna yang
digunakan dapat bermacam- macam jenis misalnya, remasol, naptol, indigosol dll.
Zat-zat warna tersebut masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing
masing. Remasol murah namun resiko pencemaran lingkungannya tinggi, sedangkan
naptol tidak begitu mencemari seperti remasol, sedangkan indigosol pemakaiannya
harus di rebus sehingga lebih rumit. Saya sarankan untuk pemula adalah
menggunakan remasol. Remasol terdiri dari zat warna utama dan waterglass (bahan
pengunci warna).
3. 3. Gunting
akan digunakan untuk menggunting tali saat proses pewarnaan selesai. Pendedel/
cutter juga dapat disiapkan untuk membantu pelepasan tali namun, saya sarankan
hati2 saat menggunakan cutter dan pendedel karena rawan mengenai kain utama.
4. 4. Tali
(Tali rafia, benang nylon/benang jahit
biasa double 4, karet gelang)
5. 5. Ember
untuk proses mencelup dan membilas.
6. 6. Spon
cuci piring/ yang lainnya akan digunakan untuk membuat jegul( alat pencolet
warna)
7. 7. Plastik
dapat digunakan untuk menutup warna yang tidak ingin terkena pewarna
8. 8. Sarung
tangan diperlukan dalam proses pewarnaan agar tidak membuat tangan beerubah
warna.
9. Jepit
jemuran diperlukan untuk menjepit kain saat proses pengeringan.
Sobat,
setelah menyiapkan bahan dan alatnya kira-kira hal yan dilakukan selanjutnya
adalah pembuatan, seperti ini:
1.
Pembuatan pola/ desain
Pembuatan pola dilakukan untuk menentukan bagian mana
yang ingin di buat bidang (segitiga,oval,lingkaran,bunga, persegi) atau berupa
garis. Atau desain sobat bisa tentukan dari teknik melipat atau menjahit
jelujur terlebih dahulu.
2.
Pengikatan kain
Kunci utama keberhasilan teknik ini adalah pada
pengikatan. Pengikatan yang sempurna/ kuat akan menghasilkan hasil yang lebih
tajam. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengambil bagian kain dengan jari
telunjuk dan jempol (dicubit) lalu mengangkat dan tali lah bagian yang
ditentukan. Jika sobat menggunakan tali rafia usahakan perkuat ikatan setiap
melingkarkan pada kain.pastikan tali telah mengikat kain dengan kuat agar tidak
ada zat warna yang merember pada bagian yang ditali.
3. Resep dan cara me-ramu pewarna dapat dilihat pada Proses Pewarnaan Sintetis. Colet zat Pewarna Remasol dan tunggu hingga
kering.
4. Fiksasi dengan waterglass/ cairan pengunci warna
kurang lebih selama 10 menit ditempat panas atau semalam di tempat tanpa panas.
(Selain cara tersebut juga dapat dilakukan cara pewarnaan dengan langsung
mencampur zat warna dan waterglass atau cara lain dengan mencelup waterglass
terlebih dahulu sebelum mencolet zat warna). Pencoletan dapat dilakukan dengan menggunakan jegul (Membuat alat Mencolet ).
5. Setelah proses fiksasi, lepas ikatan pada kain dengan bantuan gunting. Bilas. Dan
jemur sampai kering. Hasil yang didapat dapat dikatakan berhasil apabila masih
ada warna dasar kain utama yakni putih. Semoga berhasil. Apabila Sobat ingin mengembangkan teknik ikat celup baca juga Pengembangan Teknik Ikat Celup.
Trimakasih, Semoga Bermanfaat...
Apabila ada kekurangan mohon
ditambahkan, apabila ada kelebihan ambil sajalah, gpp deh... :v
0 komentar:
Posting Komentar