Minggu, 11 September 2016

Ikat Celup ( Tie Dye)

Bismillah
Assalamualaikum Wr. Wb.
                Salam karya  sobat. Kali ini saya ingin berbagi mengenai ikat celup/tie dye. Ikat celup merupakan teknik pembuatan motif pada permukaan kain dengan cara merintang bahan pewarna dengan tali plastik, benang, maupun karet gelang. Teknik ini sudah banyak digunakan untuk membuat motif pada tekstil. di Jepang teknik ini disebut Shibori namun ikat celup di Jepang memiliki ciri khusus yakni pola yang terkonsep (didesain & hasil akan berbentuk obyek mis, lukisan buket/gunung,pohon dan manusia) dan hasil ikat celupnya sangat kecil (kurang dari 1 cm), sedangkan ikat celup diindonesia cenderung membuat ikat celup tanpa adanya konsep yang matang. Keunikan dari teknik ini adalah setiap pengikatan yang dikerjakan akan menampakan hasil jadi yang berbeda walaupun memiliki pola (mis,pola lingkaran/kotak) yang sama , yakni munculnya motif motif yang tidak terduga yang justru menjadi nilai estetis.
                Kali ini saya ingin berbagi praktek saya membuat tie dye/ ikat celup. Praktek ini membutuhkan alat dan bahan-bahan berikut:
1.     1.   Bahan
Bahan dapat berupa kain yang dipastikan harus dapat menyerap bahan warna. Kain yang dapat digunakan adalah kain sutra, katun prima, katun primisima, blaco, paris dll. Kali ini saya mengguanakan bahan katun Primissima putih polos.
2.       2. Zat Pewarna & pengunci warna
Zat pewarna yang digunakan dapat bermacam- macam jenis misalnya, remasol, naptol, indigosol dll. Zat-zat warna tersebut masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Remasol murah namun resiko pencemaran lingkungannya tinggi, sedangkan naptol tidak begitu mencemari seperti remasol, sedangkan indigosol pemakaiannya harus di rebus sehingga lebih rumit. Saya sarankan untuk pemula adalah menggunakan remasol. Remasol terdiri dari zat warna utama dan waterglass (bahan pengunci warna).
3.      3.  Gunting akan digunakan untuk menggunting tali saat proses pewarnaan selesai. Pendedel/ cutter juga dapat disiapkan untuk membantu pelepasan tali namun, saya sarankan hati2 saat menggunakan cutter dan pendedel karena rawan mengenai kain utama.
4.      4.  Tali (Tali rafia, benang nylon/benang jahit  biasa double 4, karet gelang)
5.      5.  Ember untuk proses mencelup dan membilas.
6.       6. Spon cuci piring/ yang lainnya akan digunakan untuk membuat jegul( alat pencolet warna)
7.       7. Plastik dapat digunakan untuk menutup warna yang tidak ingin terkena pewarna
8.     8.   Sarung tangan diperlukan dalam proses pewarnaan agar tidak membuat tangan beerubah warna.
9.       Jepit jemuran diperlukan untuk menjepit kain saat proses pengeringan.

Sobat, setelah menyiapkan bahan dan alatnya kira-kira hal yan dilakukan selanjutnya adalah pembuatan, seperti ini:
1.       Pembuatan pola/ desain
Pembuatan pola dilakukan untuk menentukan bagian mana yang ingin di buat bidang (segitiga,oval,lingkaran,bunga, persegi) atau berupa garis. Atau desain sobat bisa tentukan dari teknik melipat atau menjahit jelujur terlebih dahulu.
2.       Pengikatan kain
Kunci utama keberhasilan teknik ini adalah pada pengikatan. Pengikatan yang sempurna/ kuat akan menghasilkan hasil yang lebih tajam. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengambil bagian kain dengan jari telunjuk dan jempol (dicubit) lalu mengangkat dan tali lah bagian yang ditentukan. Jika sobat menggunakan tali rafia usahakan perkuat ikatan setiap melingkarkan pada kain.pastikan tali telah mengikat kain dengan kuat agar tidak ada zat warna yang merember pada bagian yang ditali.
3.       Resep dan cara me-ramu pewarna dapat dilihat pada Proses Pewarnaan Sintetis.    Colet zat Pewarna Remasol dan tunggu hingga kering.
4.      Fiksasi dengan waterglass/ cairan pengunci warna kurang lebih selama 10 menit ditempat panas atau semalam di tempat tanpa panas. (Selain cara tersebut juga dapat dilakukan cara pewarnaan dengan langsung mencampur zat warna dan waterglass atau cara lain dengan mencelup waterglass terlebih dahulu sebelum mencolet zat warna). Pencoletan dapat dilakukan dengan menggunakan jegul (Membuat alat Mencolet ).
5.     Setelah proses fiksasi, lepas ikatan  pada kain dengan bantuan gunting. Bilas. Dan jemur sampai kering. Hasil yang didapat dapat dikatakan berhasil apabila masih ada warna dasar kain utama yakni putih. Semoga berhasil. Apabila Sobat ingin mengembangkan teknik ikat celup baca juga Pengembangan Teknik Ikat Celup.

 
Trimakasih, Semoga Bermanfaat...
Apabila ada kekurangan mohon ditambahkan, apabila ada kelebihan ambil sajalah, gpp deh... :v


0 komentar:

Posting Komentar