Rabu, 14 September 2016

Teknik Dasar Membatik

Teknik Dasar Membatik
Bismillah
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam karya  sobat. Kali ini saya ingin berbagi mengenai proses Membatik. Pada Dasarnya batik adalah teknik pembuatan ragam hias pada permukaan kain dengan malam sebagai medium perintangnya. Inti cara membatik ialah “cara penutupan serat kain” , yaitu menutupi bagian kain atau bahan dasar yang tidak hendak diberi warna dengan bahan penutup, dalam hal ini berupa lilin.

Pembuatan Batik, yang pertama harus disiapkan adalah desain motif dan menyiapkan alat dan bahan seperti berikut
Alat :
1.     Canting
2.     Wajan batik
3.     Kompor batik
4.     Kompor gas/ kompor besar
5.     Kuas
6.     Gelas Plastik/tempat cairan pewarna
7.     Pengaduk warna
8.     Kuas/cotton bud/Jegul (pencolet warna)
9.     Koran bekas
10.  Plastik
11.  Panci
12.  Gawangan
13.  Dingklik
14.  Sarung tangan
15.  Ember
16.  jemuran

 Bahan:
1.  Bahan: Disarankan yang memiliki daya serapspt prima,primissima,
2.  Malam
3.  Zat Pewarna: Dapat menggunakan  zat warna remasol, naptol, indigosol, dll.
4.  Bahan Pelorodan: tepung kanji, air,TRO


Proses:
1.  Pembuatan pola pada kertas
Pembuatan pola/ desain motif dapat dikerjakan dengan digital atau manual. saya rasa dalam pembuatan batik tulis lebih mudah apabila pembuatan motifnya dilakukan secara manual karena hasil goresan tangan memang lebih gemulai, selain itu dapat langsung dijiplak pada kain. sedangkan pengerjaan secara digital membutuhkan print walaupun dapat mengolah gambar beserta warnanya. Pembuatan motif secara digital lebih patrap ketika diterapkan pada desain printing.
2.  Penjiplakan pola pada kain polos
Pembuatan pola atau penjiplakan diatas kain bisa disebut mola yakni proses membuat gambar diatas kain dengan pensil. Proses ini juga dapat dilakukan dengan karbon jika sobat ingin membuat batiklebih dari satu.
3.  Pemalaman menggunakan canthing
Lilin penutup hanya dapat meresap dan menutupi serat kain dalam bentuk cairan panas; oleh karena itu pembatik harus memanaskan lilinnya dalam sebuah wajan kecil yang ditaruh di atas api pada kompor batik. Proses ini dimulai dengan menyalakan kompor batik lalu menuangkan malam pada wajan batik dan menunggu hingga panas. Tipsnya adalah angkat malam dengan canting dan tuangkan kembali ke wajan jika wujud malam cair hampir seperti menuangkan air maka saat itulah malam dapat ditorehkan di permukaan kain. Suhu lilin haruslah tepat, tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin. Kalau terlalu panas, lilin akan jauh meresap ke dalam kain (hal ini kurang baik karena lilin dapat merembes jauh keluar dari garis pola), sedangkan kalau tidak cukup panasnya akan terlalu kental sehingga sukar keluar dari canting. proses ini dapat dibantu dengan gawangan, dan jangan lupa memakai alas spt koran pada paha atau lantai rumah sobat. Pada proses ini membutuhkan ketelatenan sobat dalam menorehkan malam dipermukaan kain. selain harus mencari suhu malam yang pas dalam mengerjakan juga membutuhkan kesabaran dalam menorehkan malam menurut garis pola secara terampil. Proses pencantingan yang benar dapat dilihat pada bagian belakang kain, apabila malam telah tembus ke belakang maka suhu malam ketika ditorehkan sudah memenuhi syarat. Apabila bagian belakang tidak tembus maka sobat perlu mengulangi proses ini dari bagian belakang yakni bolak balik. Apabila hasil mencanting sobat tidak sesuai dengan garis pola, maka sobat perlu banyak berlatih.hehehe. Proses mencanting ini menentukan hasil batik sobat, karena malam yang menutup sempurna serat-serat kain akan menghalangi zat pewarna pada proses pewarnaan.
4.  Pewarnaan
Resep dan cara me-ramu pewarna dapat dilihat pada Proses Pewarnaan Sintetis. Pewarnaan dapat dilakukan sesuai kehendak hati Sobat. Pada dasarnya proses pemalaman berfungsi untuk menutup serat-serat kain sehingga zat pewarna tidak akan tercampur antara begron dan motif utama.  Lebih baik gunakan plastik untuk melapisi bagian bawah lantai sobat. Pencoletan dapat dilakukan dengan menggunakan jegul (Membuat alat Mencolet ).
5.  Penembokan
Nemboki adalah menutup permukaan kain secara keseluruhan bidang hias( mis.motif bunganya). nemboki berguna untuk menutupi bagian yang tidak ingin terkena warna saat pencelupan. Penembokan dilakukan apabila sobat ingin hasil pewarnaan lebih maksimal.( Misalnya, warna merah untuk begron dan warna kuning untuk motif. Maka akan lebih baik jika motif di temboki terlebih dahulu. sehingga pada saat pencelupan begron, warna kuning tidak akan terkena warna merah).
6.  Pewarnaan background
Pewarnaan begron dilakukan setelah nemboki. Atau dapat juga dilakukan langsung, jika sobat memang sengaja membuat warna tertentu.
7.  Pelorotan
Pelorotan adalah proses terakhir dalam pembatikan proses ini dilakukan untuk menghilangkan malam dengan cara merebus kain. pelorotan dilakukan dengan tepung kanji (kira-kira 3 sdmkn tepung,1 sdmkn TRO untuk 5 gayung air). Masukan semua dalam panci kemudian rebus hingga mendidih lalu masukan kain batik, aduk-aduk dan gosok dengan kayu/alat aduk. Angkat sedikit jika sudah hilang malamnya bilas dengan air. Namun apabila masih ada sisa malam, boleh dilorot lagi. Pada beberapa perusahaan pelorodan dikerjakan juga dengan campuran  waterglass. Tips untuk menghilangkan malam pada panci adalah dengan langsung membersihkan ketika masih panas atau tuangkan air panas saat membersihkan panci.
8.  Jemur
Setelah pelorodan bersihkan dengan membilas air kain batik, kemudian jemur hingga kering.

Trimakasih, Semoga Bermanfaat...
Apabila ada kekurangan mohon ditambahkan, apabila ada kelebihan ambil sajalah, gpp deh... :v
Tulisan ini hanya untuk berbagi pengalaman saya jika ada pihak yang merasa dirugikan mohon  di maafkan yaah...


0 komentar:

Posting Komentar