Teknik Dasar Membatik
Bismillah
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam karya sobat. Kali ini saya ingin berbagi mengenai proses Membatik. Pada Dasarnya batik adalah
teknik pembuatan ragam hias pada permukaan kain dengan malam sebagai medium
perintangnya. Inti cara membatik ialah “cara penutupan serat kain” , yaitu menutupi bagian kain atau bahan dasar yang
tidak hendak diberi warna dengan bahan penutup, dalam hal ini berupa lilin.
Pembuatan Batik,
yang pertama harus disiapkan adalah desain motif dan menyiapkan alat dan bahan
seperti berikut
Alat :
1.
Canting
2.
Wajan batik
3.
Kompor batik
4.
Kompor gas/ kompor besar
5.
Kuas
6.
Gelas Plastik/tempat
cairan pewarna
7.
Pengaduk warna
8.
Kuas/cotton bud/Jegul (pencolet warna)
9.
Koran bekas
10. Plastik
11. Panci
12. Gawangan
13. Dingklik
14. Sarung tangan
15. Ember
16. jemuran
Bahan:
1. Bahan: Disarankan yang memiliki daya serapspt prima,primissima,
2. Malam
3. Zat Pewarna: Dapat menggunakan zat warna remasol,
naptol, indigosol, dll.
4. Bahan Pelorodan: tepung kanji, air,TRO
Proses:
1. Pembuatan pola pada kertas
Pembuatan pola/
desain motif dapat dikerjakan dengan digital atau manual. saya rasa dalam
pembuatan batik tulis lebih mudah apabila pembuatan motifnya dilakukan secara
manual karena hasil goresan tangan memang lebih gemulai, selain itu dapat
langsung dijiplak pada kain. sedangkan pengerjaan secara digital membutuhkan
print walaupun dapat mengolah gambar beserta warnanya. Pembuatan motif secara
digital lebih patrap ketika diterapkan pada desain printing.
2. Penjiplakan pola pada kain polos
Pembuatan pola
atau penjiplakan diatas kain bisa disebut mola yakni proses membuat gambar
diatas kain dengan pensil. Proses ini juga dapat dilakukan dengan karbon jika
sobat ingin membuat batiklebih dari satu.
3. Pemalaman menggunakan canthing
Lilin penutup hanya dapat meresap dan menutupi serat kain dalam bentuk
cairan panas; oleh karena itu pembatik harus memanaskan lilinnya dalam sebuah
wajan kecil yang
ditaruh
di atas api pada kompor batik.
Proses ini dimulai dengan menyalakan kompor batik lalu
menuangkan malam pada wajan batik dan menunggu hingga panas. Tipsnya adalah
angkat malam dengan canting dan tuangkan kembali ke wajan jika wujud malam cair
hampir seperti menuangkan air maka saat itulah malam dapat ditorehkan di
permukaan kain. Suhu lilin haruslah tepat, tidak boleh terlalu panas atau
terlalu dingin. Kalau
terlalu
panas, lilin akan jauh
meresap
ke dalam kain (hal ini
kurang baik karena lilin dapat merembes jauh keluar dari garis pola), sedangkan kalau tidak cukup
panasnya akan terlalu kental sehingga sukar keluar dari canting. proses ini dapat
dibantu dengan gawangan, dan jangan lupa memakai alas spt koran pada paha atau
lantai rumah sobat. Pada proses ini membutuhkan ketelatenan sobat dalam
menorehkan malam dipermukaan kain. selain harus mencari suhu malam yang pas dalam
mengerjakan juga membutuhkan kesabaran dalam menorehkan malam menurut garis
pola secara terampil. Proses pencantingan yang benar dapat dilihat pada bagian
belakang kain, apabila malam telah tembus ke belakang maka suhu malam ketika
ditorehkan sudah memenuhi syarat. Apabila bagian belakang tidak tembus maka
sobat perlu mengulangi proses ini dari bagian belakang yakni bolak balik.
Apabila hasil mencanting sobat tidak sesuai dengan garis pola, maka sobat perlu
banyak berlatih.hehehe. Proses mencanting ini menentukan hasil batik sobat,
karena malam yang menutup sempurna serat-serat kain akan menghalangi zat
pewarna pada proses pewarnaan.
4. Pewarnaan
Resep dan cara me-ramu pewarna dapat dilihat pada Proses Pewarnaan Sintetis. Pewarnaan dapat
dilakukan sesuai kehendak hati Sobat. Pada dasarnya proses pemalaman berfungsi
untuk menutup serat-serat kain sehingga zat pewarna tidak akan tercampur antara
begron dan motif utama. Lebih baik
gunakan plastik untuk melapisi bagian bawah lantai sobat. Pencoletan dapat dilakukan dengan menggunakan jegul (Membuat alat Mencolet ).
5. Penembokan
Nemboki adalah
menutup permukaan kain secara keseluruhan bidang hias( mis.motif bunganya).
nemboki berguna untuk menutupi bagian yang tidak ingin terkena warna saat
pencelupan. Penembokan dilakukan apabila sobat ingin hasil pewarnaan lebih
maksimal.( Misalnya, warna merah untuk begron dan warna kuning untuk motif.
Maka akan lebih baik jika motif di temboki terlebih dahulu. sehingga pada saat
pencelupan begron, warna kuning tidak akan terkena warna merah).
6. Pewarnaan background
Pewarnaan begron dilakukan setelah
nemboki. Atau dapat juga dilakukan langsung, jika sobat memang sengaja membuat
warna tertentu.
7. Pelorotan
Pelorotan adalah
proses terakhir dalam pembatikan proses ini dilakukan untuk menghilangkan malam
dengan cara merebus kain. pelorotan dilakukan dengan tepung kanji (kira-kira 3
sdmkn tepung,1 sdmkn TRO untuk 5 gayung air). Masukan semua dalam panci
kemudian rebus hingga mendidih lalu masukan kain batik, aduk-aduk dan gosok
dengan kayu/alat aduk. Angkat sedikit jika sudah hilang malamnya bilas dengan
air. Namun apabila masih ada sisa malam, boleh dilorot lagi. Pada
beberapa perusahaan pelorodan dikerjakan juga dengan campuran waterglass. Tips untuk
menghilangkan malam pada panci adalah dengan langsung membersihkan ketika masih
panas atau tuangkan air panas saat membersihkan panci.
8. Jemur
Setelah pelorodan
bersihkan dengan membilas air kain batik, kemudian jemur hingga kering.
Trimakasih,
Semoga Bermanfaat...
Apabila ada
kekurangan mohon ditambahkan, apabila ada kelebihan ambil sajalah, gpp deh...
:v
Tulisan ini
hanya untuk berbagi pengalaman saya jika ada pihak yang merasa dirugikan mohon di maafkan yaah...
0 komentar:
Posting Komentar